J.K. Rowling - The Casual Vacancy
Secara umum, The Casual Vacancy adalah sebuah novel Inggris yang solid. Berlatar di “Kota kecil Pagford yang indah”, ini adalah sebuah studi tentang kehidupan sebuah daerah dengan tokoh beraneka ragam serta plot yang saling menjalin.
Dengan buku yang secara eksplisit dinyatakan untuk pembaca dewasa ini, Rowling tampaknya benar-benar ingin mengibaskan imaji Harry Potter. Satu-satunya persamaan dengan seri Harry Potter adalah kisah buku ini pun digerakkan oleh orang-orang yang kejam, tidak simpatik, dan berpikiran pendek. Penduduk kota Pagford adalah sekelompok Muggle yang penuh kebencian, sebuah versi yang lebih realistis dari keluarga Dursley yang merawat Harry sejak kecil dan membiarkannya tidur di sebuah gudang di bawah tangga. Sama sekali tidak menjamah dunia sihir, tentu saja, buku ini ditakdirkan untuk dikenal sebagai Mugglemarch (judul ini diusulkan seorang penggemar Rowling yang merasa judul The Casual Vacancy kurang menarik).
Kisah ini dimulai ketika seorang pahlawan kota, anggota parlemen lokal bernama Barry Fairbrother, jatuh dan meninggal di tempat parkir sebuah klub golf kecil. Kematiannya telah menimbulkan “casual vacancy” --kekosongan di kursi dewan.
Barry adalah seorang lelaki dengan “semangat kemurahan hati yang tak terbatas”. Kematian lelaki berusia empat puluhan itu membuat seluruh kota terkejut di kota kecil itu. Pemilihan pun dilaksanakan, tapi sayangnya proses pemilihan tersebut menjadi memanas ketika sebuah tuduhan keji yang mengatasnamakan “Hantu Barry Fairbrother” mulai muncul di website dewan.
The Casual Vacancy menyajikan semua kesenangan dan perasaan frustrasi yang dapat dimiliki oleh novel dengan genre seperti ini. Novel ini akan menenggelamkan pembaca ke dalam dunia imajinasi yang padat tentang kehidupan kalangan atas, layaknya horor di sebuah lingkungan tertutup. Semua itu digambarkan dengan sangat baik oleh Rowling.
Dalam buku ini pun Rowling sangat ahli menggambarkan remaja, terutama anak lelaki dan pasangan yang tidak bahagia. Terlepas dari gambaran realitas dan karakter yang disuguhkan, yang akan sering membuat kita terhenyak, buku ini memiliki pesan sosial yang baik, yaitu tentang tanggung jawab kita terhadap kehidupan orang lain. Plot cerita diramu sedemikian dinamis, dan sebagaimana Harry Potter yang ketujuh serinya sudah dipetakan Rowling sejak awal, alur kisah The Casual Vacancy jelas sekali dimulai dengan upaya plotting yang sangat intensif.
The Casual Vacancy patut dibaca oleh siapa saja karena menyajikan kecerdasan, kecakapan, dan kelucuan khas Rowling. Para penggemar kisah-kisah Rowling mungkin akan menganggap kisah ini sedikit suram, dan kekurangan pesona serta kehangatan seperti yang didapatkan di kisah-kisah Harry Potter. Namun hey, ini memang bukan Harry Potter, bukan?
The Casual Vacancy dirilis di Inggris 27 September, dan pada hari yang sama lebih dari 2,6 juta kopi novel tersebut terjual. Judul itu pun langsung menduduki peringkat teratas amazon.com dan toko buku Barnes and Noble. Euforia para penggemar Rowling salah satunya dapat dilihat di Goodreads, sebuah jejaring sosial para pencinta buku. Mereka dengan tidak sabar telah menunggu kemunculan novel yang telah didaulat Rowling sebagai “novel dewasa” yang setebal 512 halaman ini.
Di Indonesia, buku ini diterbitkan oleh Qanita (Mizan) dan dijual dengan harga Rp. 159.000,- edisi Hard Cover. [Tika/Mizan.com, Diolah dari: Guardian.co.uk]