Dalam The Hunger Games, Katniss Everdeen bersama teman lelaki satu distriknya, Peeta Mellark, berhasil keluar menjadi pemenang Hunger Games ke-74. Namun, kemenangan keduanya ini justru membuat Katniss terjerumus dalam cekaman Capitol.
Buah berry beracun yang menjadi senjata Katniss dan Peeta untuk sama-sama menjadi pemenang ternyata dianggap sebagai tindakan perlawanan terhadap Capitol dan memicu pemberontakan di distrik-distrik. Presiden Snow mengancam Katniss untuk meredakan kegelisahan penduduk distrik dalam Tur Kemenangan dan kembali berpura-pura menjadi pasangan yang sempurna bersama Peeta. Keluarga dan orang yang dicintai Katniss menjadi taruhannya…
Tur Kemenangan tidak membantu Katniss dalam meredam pemberontakan di distrik, tetapi justru membuat semuanya makin kacau. Apa yang dilakukan Katniss sehingga api pemberontakan di distrik-distrik makin tersulut?
Pembukaan Quarter Quell yang merupakan perayaan 25 tahun sekali sebentar lagi dimulai. Dalam perayaan Quarter Quellketiga ini, Katniss dikejutkan dengan sistem permainan yang dibacakan oleh Presiden Snow. Sebuah sistem yang mewajibkan para pemenang Hunger Games kembali bertarung di arena. Haruskah Katniss mengulang mimpi burukHunger Games dengan kembali ke arena? Bagaimana ia menghadapi ini? Apakah ia sanggup melawan senior-seniornya–yang juga para pemenang Hunger Games terdahulu–dalam Quarter Quell ketiga? Apa rencana Haymitch sebagai mentor untuk menyelamatkan Katniss? Bagaimana Katniss melindungi orang-orang tersayangnya dari ancaman Capitol dan Presiden Snow?
Simak perjuangan Katniss dalam Quarter Quell ketiga demi orang-orang yang dicintainya dalam buku kedua The Hunger Games: CATCHING FIRE: TERSULUT.
Dapatkan buku ini di seluruh Gramedia di Sumatera kesayangan anda
No comments:
Post a Comment