Tuesday, December 4, 2012

Role Play Service Excellent


Role Player Gramedia JendSud Pekanbaru


Menurut Gangel (1986) Role Playing adalah suatu metode pelatihan tindakan yang dilakukan secara sadar oleh para pemain diskusi (role player) tentang peran dalam kelompok. Menurut Blatner (2002), Role Playing adalah sebuah metode untuk mengeksplorasi hal-hal yang menyangkut situasi social yang kompleks. Metode ini lebih menekankan terhadap masalah yang sering terjadi di lingkungan sekitar. 

Dalam pembelajaran metode role playing, interaksi sosial menjadi salah satu faktor penting bagi perkembangan skema mental yang baru. Dimana dalam pembelajaran ini role player ikut berperan aktif dan dapat mengetahui secara langsung bagaimana memecahkan persoalan dengan berfikir kritis dan melakukan observasi serta menarik kesimpulan.



Mengapa perlu diadakan role playing ? Seringkali diantara kita merasa bosan duduk dalam ruangan dan hanya mendengarkan seorang tutor menyampaikan materi pelatihan/seminar. Metode ini merupakan jembatan bagi mereka yang pasif. Dengan adanya metode ini, semua peserta pelatihan/seminar dapat merasakan bagaimana memecahkan/menghadapi sebuah persoalan.

Setiap metode memiliki kelemahan dan kelebihan tertentu, begitu juga dengan metode role playing ini. 

Kebaikan metode role playing antara lain :
  1. Dapat berkesan dengan kuat dan tahan lama dalam ingatan siswa. Disamping merupakan pengalaman yang menyenangkan yang sulit untuk dilupakan
  2. Sangat menarik bagi siswa, sehingga memungkinkan kelas menjadi dinamis dan penuh antusias
  3. Membangkitkan gairah dan semangat optimisme dalam diri siswa serta menumbuhkan rasa kebersamaan dan kesetiakawanan sosial yang tinggi
  4. Dapat menghayati peristiwa yang berlangsung dengan mudah, dan dapat memetik butir-butir hikmah yang terkandung di dalamnya dengan penghayatan siswa sendiri
Kelemahan metode role playing antara lain :
  1. Role playing/ bermain peranan memerlukan waktu yang relatif panjang banyak.
  2. Memerlukan kreativitas dan daya kreasi yang tinggi dari pihak guru maupun murid. Dan ini tidak semua guru memilikinya.
  3. Kebanyakan siswa yang ditunjuk sebagai pemeran merasa malu untuk memerlukan suatu adegan tertentu.
  4. Apabila pelaksanaan role playing dan bermain pemeran mengalami kegagalan, bukan saja dapat memberi kesan kurang baik, tetapi sekaligus berarti tujuan pengajaran tidak tercapai
  5. Tidak semua materi pelajaran dapat disajikan melalui metode ini.

Demikianlah uraian tentang Metode Role Playing, semoga artikel ini bermanfaat bagi kita untuk selalu meningkatkan mutu layanan terhadap customer intern maupun ekstern.

No comments:

Post a Comment